Pelatihan Ecobrick Oleh KKN 79 UTM 2019

Pelatihan Ecobrick Oleh KKN 79 UTM 2019

Foto Bersama Dengan Peserta

Pengelolaan sampah merupakan permasalahan klasik, sepele namun belum juga teratasi sepenuhnya. Pengunaan plastik di Indonesia merupakan sampah yang merupakan sumber utama penumpukan bobot sampah, terlebih plastik diuraikan dalam waktu satu millennium atau sekitar 100 tahun. Ecobrick adalah metode untuk meminimalisir sampah dengan media botol plastik yang di isi penuh dengan sampah anorganik hingga benar-benar keras dan padat. Tujuan dari ecobrick sendiri adalah untuk mengurangi sampah plastik, serta mendaur ulangnya dengan media botol plastik untuk dijadikan sesuatu yang bergua. Contoh pemanfaatanya adalah untuk pembuatan meja, kursi, tembok, maupun barang kesenian lainnya yang bahkan memiliki nilai jual.

Pelatihan Ecobrick

salah satu program kerja kelompok KKN 79 yaitu ecobrik. Ecobrik ini menjadikan sebuah terobosan untuk mengurangi masalah sampah plastik yang ada pada Desa Alang Alang, Kecamatan Tragah,Kabupaten Bangkalan. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal Jum’at, 12 Juli 2019 yang diikutioleh masyarakat muda, tua, dan anak anak. Selain memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang ecobrik juga memberikan praktik untuk mencoba lansung praktik pembuatan ecobrik.
Dengan diadakannya pelatihan ini bertujuan supaya warga sadar akan bahaya sampah plastik dan sampah yang berserakan. Selain itu masyarakat diajak juga mendaur ulang plastik dijadikan sebuah bahan kerajinan tangan yang mempunyai nilai daya jual tinggi.

Cara membuat ecobrick adalah cukup siapkan botol air mineral plastik dengan ukuran yang seragam dan semerek dan harus keadaan kering jangan sampai ada airnya. Sebelum itu siapkan sampah plastic terlebih daulu yang sudah dipotong kecil-kecil dan sudah bersih keadaannya. Ukuran botolnya itu menyesuaikan dengan kebutuhan yang mau dipakai atau dibuat nanti. 

Sampah yang cocok adalah berbagai sampah dari putung rokok, sampah plastic. Jangan emasukan sampah yang dalam keadaan basah nanti akan menghasilkan bau yang tidak sedap. Sampah yang dimasukkan harus mengisi rongga-rongga celah dari botol. Masukan sampah plastik yang berwarna keinginannya pada bagian lapisan bawah, kemudian bagian atas isi sampah plastic yang sudah dipotong-potong kemudian ambil bilah bambu untuk memadatkan plastik tersebut sampai padat. Lakukan berulang kali sampai benar - benar padat dan keras tidak ada celah sedikit.Kepadatan ecobrick ini untuk botol 600ml sebesar 200 gram dan yang ukuran botol 1.500ml memiliki berat rata-rata 0.5 hingga 1 kg. Langkah yang terakhir tutup botol dan rekatkan satu samalainnya dengan menggunakan lem kaca atau lem silicon. Ecobrick siap dibentuk lego maupun miniatur lainnya yang mempunyai nilai jual tinggi.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam Inagurasi KKN UTM Kelompok 79 2019

Potensi Desa Alang-alang

Penutupan KKN Tematik Kelompok 08 Universitas Trunojoyo Madura