Sejarah Desa Alang - Alang


Sebelum menjadi sebuah desa wilayah ini masih berupa hutan belantara yang sangat lebat, pohon besar-besar sangat rindang dan sangat menyeramkan. Pada waktu itu sudah ada kerajaan di daerah Bangkalan yang pada masa itu diperintahkan oleh seorang raja yang bernama Cakraningrat.

Dengan adanya kerajaan di daerah Bangkalan bersamaan itu pula muncul rumah penduduk disana- sini walaupun sangat jarang-jarang sekali. Bersamaan itu pula jalan-jalan mulai ada walaupun pada waktu itu jalan tersebut jalan tikus karena yang membuat / melewati adalah tikus, sehingga penduduk yang mau pergi atau pindah dari tempat satu ke tempat lainnya harus berjalan kaki menyusuri jalan tikus tersebut. Sehingga penduduk dari daerah selatan kalau mau ke Utara atau dari wilayah Barat mau ke Timur atau sebaliknya harus melewati wilayah ini dengan menggunakan jalan tikus tersebut.

Karena semakin banyaknya penduduk yang melewati daerah ini secara tidak langsung jalan-jalan tikus tersebut makin lama makin lebar sehingga bisa dilewati dengan kendaraan dengan menggunakan binatang seperti kuda dan keledai. Dengan semakin lebarnya jalan tikus yang ada tersebut dan semakin banyaknya penduduk sekitar wilayah ini yang menggunakan rute jalan di wilayah ini semakin ramai pula rute jalan dilewati oleh penduduk yang membawa hasil pertaniannya untuk dijual dikota.

Pada suatu waktu rute jalan ini ramai baik yang ke wilayah ini maupun keluar wilayah, salah satunya ada yang salah paham dengan yang lain sehingga nyaris terjadi perang mulut dan adu kekuatan, sebelum sampai terjadi tokoh masyarakat ada yang mengetahui sehingga yang bertengkar tadi dilerai atau (dalam bahasa Madura di lang-lang yang artinya dihalangi) agar tidak terjadi pertengkaran. Sampai sekarang desa tersebut dikenal dengan nama Desa Alang-Alang yang berasal dari kata lang-lang yang artinya melerai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam Inagurasi KKN UTM Kelompok 79 2019

Potensi Desa Alang-alang

Penutupan KKN Tematik Kelompok 08 Universitas Trunojoyo Madura